Gadaibpkb.co.id – Memilih oli yang tepat adalah salah satu tindakan perawatan paling krusial untuk menjaga mesin tetap awet dan bekerja optimal. Namun banyak pemilik kendaraan kebingungan ketika melihat sederetan kode pada kemasan oli: angka-angka SAE, label API, dan kode JASO.
Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan secara praktis dan mudah dipahami tentang cara membaca kode oli mesin, termasuk arti SAE, API, dan JASO, serta bagaimana memilih oli yang sesuai untuk mobil atau motor Anda.
Apa Itu Kode Oli dan Kenapa Penting?

Kode pada kemasan oli bukan sekadar simbol pemasaran. Kode tersebut berisi informasi teknis tentang kekentalan, tingkat perlindungan, dan kompatibilitas dengan jenis mesin tertentu. Dengan memahami cara membaca kode oli mesin, Anda dapat memilih pelumas yang cocok dengan rekomendasi pabrik, kondisi iklim, dan pola pemakaian kendaraan sehingga mesin terjaga performanya dan risiko kerusakan berkurang.
Memahami SAE (viscosity grade)
SAE (Society of Automotive Engineers) menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu rendah dan tinggi. Format yang umum ditemui adalah seperti SAE 5W-30 atau SAE 10W-40. Untuk tahu cara membaca kode oli mesin bagian SAE:
- Angka sebelum huruf W (winter) menunjukkan kekentalan pada suhu rendah. Angka kecil berarti oli lebih cair saat dingin sehingga mesin lebih mudah start.
- Angka setelah W menunjukkan kekentalan saat suhu kerja mesin (panas). Angka lebih tinggi berarti oli mempertahankan film pelindung lebih baik pada suhu tinggi.
Contoh: 5W-30 berarti oli mampu mengalir baik saat mesin dingin (5W) dan tetap menjaga kekentalan optimal saat mesin panas (30). Memahami ini membantu menentukan oli sesuai iklim dan kebutuhan kendaraan Anda.
Arti API (kualitas performa)
API (American Petroleum Institute) adalah standar performa oli berdasarkan jenis mesin dan level teknologi formulasi. Kode API biasanya berbentuk dua huruf seperti SN, SP untuk mesin bensin dan CI-4, CK-4 untuk diesel. Dalam konteks cara membaca kode oli mesin, hal penting yang harus diketahui:
- Huruf pertama: S (spark ignition) untuk mesin bensin; C (compression ignition) untuk mesin diesel.
- Huruf/angka kedua menandakan versi / tingkat kemajuan teknologi oli (semakin “baru” atau lebih jauh dalam abjad, umumnya semakin tinggi kemampuannya).
Misalnya API SP adalah standar modern untuk mesin bensin yang menekankan perlindungan terhadap deposit, keausan, serta masalah LSPI (low speed pre-ignition).
Standar JASO (penting untuk sepeda motor)
Bagi pemilik sepeda motor, terutama yang memakai kopling basah (transmisi manual), memahami cara membaca kode oli mesin juga berarti memperhatikan standar JASO. Kode JASO yang sering ditemui antara lain:
- JASO MA / MA2: direkomendasikan untuk motor dengan kopling basah; MA2 memiliki sifat gesek yang lebih sesuai untuk motor sport.
- JASO MB: cocok untuk motor matic atau mesin yang tidak memerlukan karakter gesek tinggi.
Menggunakan oli berlabel JASO yang tepat penting untuk mencegah slip kopling atau aus premature pada komponen transmisi motor.
Base oil: Mineral, Semi-synthetic, atau Fully Synthetic?
Selain SAE, API, dan JASO, kemasan oli biasanya menyebutkan jenis dasar oli:
- Mineral: berasal dari pengolahan minyak bumi; ekonomis namun performa terbatas pada kondisi ekstrem.
- Semi-synthetic: campuran mineral dan sintetis; keseimbangan antara harga dan performa.
- Full synthetic: dibuat dari bahan sintetis dengan stabilitas tinggi pada suhu ekstrem dan perlindungan optimal.
Memahami base oil membantu Anda memutuskan apakah perlu upgrade ke fully synthetic, terutama jika sering menempuh jarak jauh, membawa beban berat, atau mengendarai pada kondisi ekstrem.
Prinsip Memilih Oli Sesuai Kendaraan
Berikut langkah praktis membaca kode oli dan memilih yang tepat:
- Buka buku manual kendaraan dan catat rekomendasi pabrik (SAE, API/JASO, dan tipe oli).
- Sesuaikan dengan kondisi iklim: wilayah tropis sering cocok dengan 10W-30 atau 10W-40 untuk mobil; untuk motor, pilih sesuai JASO.
- Pertimbangkan gaya berkendara: sering stop-and-go atau beban berat → pilih oli dengan perlindungan tinggi (mis. fully synthetic).
- Periksa label tambahan: oli untuk turbocharged engine, oli hemat bahan bakar, atau oli berjarak ganti panjang.
- Jika ragu, konsultasikan dengan bengkel resmi atau teknisi terpercaya.
Langkah-langkah ini merangkum cara membaca kode oli mesin menjadi proses yang mudah diterapkan.
Skenario Praktis: Contoh Penerapan
Contoh 1: Anda memiliki mobil keluarga 1.5L tahun 2018 yang sering dipakai harian di kota beriklim tropis. Buku manual menyarankan 5W-30 API SN. Pilihan: gunakan oli 5W-30 API SN / SP, base semi-synthetic atau full synthetic jika ingin jarak ganti lebih panjang.
Contoh 2: Motor sport 250cc dengan kopling basah. Panduan pabrikan menyebut JASO MA2 dan SAE 10W-40. Pilih oli yang memenuhi JASO MA2 untuk menjaga karakter kopling dan performa mesin.
Tanda Oli Kurang Sesuai dan Dampaknya
Jika oli tidak sesuai, beberapa gejala yang mungkin muncul:
- Suara mesin kasar atau knocking
- Konsumsi bahan bakar meningkat
- Performa menurun, akselerasi lambat
- Kopling terasa selip pada motor (jika JASO tidak sesuai)
Gejala ini menunjukkan bahwa Anda perlu segera mengecek kembali jenis oli dan menerapkan cara membaca kode oli mesin untuk koreksi.
Cara Membedakan Oli Palsu vs Asli
Mengaplikasikan ilmu cara membaca kode oli mesin juga membantu mendeteksi oli palsu. Beberapa tips mudah:
- Periksa kemasan: cetakan rapi, tutup segel, dan nomor batch
- Cek label API/JASO/SAE ada dan lengkap
- Bandingkan harga terlalu murah dengan pasar—jika terlalu murah, perlu curiga
- Beli dari distributor resmi atau toko terpercaya
Kapan Sebaiknya Mengganti Oli?
Interval ganti oli bergantung pada jenis oli dan kondisi pemakaian. Rekomendasi umum:
- Oli mineral: ganti setiap 5.000–7.000 km (mobil) / 2.000–3.000 km (motor)
- Semi-synthetic: 7.000–10.000 km (mobil)
- Full synthetic: 10.000–15.000 km atau sesuai rekomendasi pabrik
Perhatikan indikator kondisi oli pada mobil modern atau lakukan pemeriksaan visual pada dipstick untuk motor dan mobil untuk memastikan kualitas oli masih layak.
Ringkasan Cepat: Langkah Membaca Kode Oli
- Periksa SAE untuk kekentalan (mis. 5W-30).
- Periksa API untuk kualitas mesin bensin/diesel (mis. API SN / SP atau CI-4 untuk diesel).
- Untuk motor, cek JASO (MA, MA2, atau MB) sesuai tipe kopling/transmisi.
- Pilih base oil (mineral/semi/full synthetic) sesuai kebutuhan.
- Ikuti buku manual pabrikan sebagai acuan utama.
Cara Membaca Kode Oli Mesin
Memahami cara membaca kode oli mesin, termasuk SAE, API, dan JASO, membuat keputusan perawatan kendaraan menjadi lebih tepat dan aman. Oli yang sesuai akan memperpanjang umur mesin, menjaga efisiensi bahan bakar, dan memberikan rasa aman saat berkendara. Luangkan waktu membaca manual kendaraan dan label oli sebelum membeli—ini investasi kecil yang berdampak besar bagi kesehatan mesin Anda.
Ingin beli mobil impian tanpa mengganggu keuangan?
Gadai BPKB kendaraan kamu di gadaibpkb.co.id — proses cepat, bunga ringan, dan aman terpercaya


