GADAIBPKB.CO.ID – 7 Ciri Bearing Shockbreaker Rusak di Motor Anda Berkendara menggunakan sepeda motor seharusnya memberikan pengalaman yang nyaman, stabil, dan menyenangkan. Namun kenyamanan tersebut bisa hilang seketika ketika Anda mulai merasakan motor tidak lagi senyap, tidak stabil, dan terasa menghantam setiap kontur jalan. Masalah seperti ini sering kali membuat pengendara bertanya-tanya, apakah penyebabnya terletak pada shockbreaker, ban, atau rangka motor. Padahal sering kali masalah tersebut justru disebabkan oleh salah satu komponen kecil yang jarang diperhatikan, yaitu bearing shockbreaker.
Pertanyaannya, mengapa komponen seukuran genggaman tangan ini bisa memengaruhi kenyamanan motor secara signifikan? Mengapa kerusakan kecil pada bearing mampu menyebabkan motor terasa berisik, sulit dikendalikan, hingga membahayakan keselamatan pengendara? Tidak banyak yang mengetahui bahwa bearing shockbreaker berfungsi sebagai penghubung sekaligus titik putar antara shockbreaker dan rangka atau lengan ayun. Ketika bearing mengalami kerusakan sedikit saja, maka seluruh sistem suspensi dapat bekerja tidak semestinya.
Oleh karena itu, memahami tanda-tanda kerusakan bearing shockbreaker bukan hanya urusan teknis, melainkan investasi untuk keselamatan dan kenyamanan Anda. Banyak pengendara yang mengabaikan gejalanya karena dianggap sepele, sampai akhirnya kerusakan merambat ke komponen lain dan menimbulkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar. Agar Anda tidak mengalami situasi serupa, berikut adalah pembahasan lengkap mengenai ciri bearing shockbreaker rusak beserta solusinya.
Apa Itu Bearing Shockbreaker dan Mengapa Penting?
Bearing shockbreaker adalah bantalan yang menjadi titik tumpu pergerakan antara shockbreaker dengan rangka atau dengan lengan ayun (swing arm). Fungsinya sangat penting yaitu:
- Mencegah gesekan langsung antar logam
- Menjaga keselarasan suspensi
- Menjamin shockbreaker bergerak mulus
- Menyuport kestabilan motor dalam kondisi menikung dan jalan tidak rata
Bila bearing shockbreaker rusak, efeknya akan terasa langsung ke:
- kestabilan pengendalian
- kenyamanan saat melalui jalan bergelombang
- umur shockbreaker
- keamanan berkendara
Untuk itulah, mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting dilakukan.
Ciri-Ciri Bearing Shockbreaker Rusak
Di bawah ini merupakan tujuh tanda utama yang menunjukkan bahwa bearing shockbreaker motor Anda sudah mulai mengalami kerusakan.
1. Munculnya Suara Gluduk dari Bagian Belakang
Salah satu tanda paling mudah dikenali ketika bearing shockbreaker rusak adalah munculnya suara gluduk, tok-tok, atau bunyi hentakan saat motor melewati jalan berlubang. Suara tersebut biasanya terasa berasal dari bagian belakang motor atau area dekat shockbreaker.
Penyebabnya:
- bearing sudah aus
- pelumas dalam bearing mengering
- dudukan bearing longgar
- kerusakan pada rumah bearing
Jika suara ini muncul ketika motor dikendarai pelan maupun cepat, itu pertanda bearing sudah tidak mampu menahan tekanan dan perlu segera diganti.
2. Motor Terasa Oleng atau Bergoyang
Ketika bearing shockbreaker rusak, shockbreaker tidak lagi bekerja secara simetris. Akibatnya, suspensi menjadi tidak rigid dan motor dapat terasa oleng, terutama saat:
- menikung
- melewati jalan tidak rata
- membawa beban berat
- mengendarai dalam kecepatan sedang hingga tinggi
Motor akan terasa tidak stabil, seakan-akan bagian belakang bergerak bebas atau melayang. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hilangnya kontrol saat berkendara.
3. Shockbreaker Terlihat Miring atau Tidak Lurus
Jika bearing shockbreaker sudah benar-benar aus, shockbreaker bisa terlihat miring ke samping atau tampak tidak sejajar dengan sisi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dudukan bearing tidak lagi menopang dengan baik.
Dampaknya:
- shockbreaker bekerja berat sebelah
- ban cepat aus
- rangka motor ikut terbebani
- risiko shockbreaker patah meningkat
Segera lakukan pemeriksaan visual. Jika terlihat miring, hampir pasti bearing shockbreaker mengalami kerusakan serius.
4. Suspensi Belakang Terasa Keras dan Tidak Nyaman
Bearing shockbreaker yang rusak dapat membuat pergerakan shockbreaker terhambat. Akibatnya, suspensi terasa lebih keras dari biasanya. Bahkan pada jalan bergelombang, motor terasa menghentak dan tidak mampu meredam getaran dengan baik.
Hal ini terjadi karena:
- bearing tidak lagi berputar dengan halus
- shockbreaker mengalami tekanan tidak merata
- pergerakan naik-turun menjadi tersendat
Jika Anda merasa suspensi belakang jauh lebih keras meski shockbreaker masih bagus, maka komponen yang patut dicurigai adalah bearing shockbreaker.
5. Dudukan Shockbreaker Terasa Oblak atau Longgar
Ciri lain yang mudah diperiksa adalah dudukan shockbreaker yang terasa oblak atau bisa digoyangkan dengan tangan. Caranya:
- naikkan motor dengan standar tengah
- pegang bagian shockbreaker
- coba gerakkan ke samping atau naik turun
Jika terasa longgar, itu tanda bearing shockbreaker tidak lagi kokoh menahan posisi shockbreaker. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena dapat:
- memperparah kerusakan shockbreaker
- menyebabkan retak pada rangka
- menimbulkan suara berisik
- mengurangi kontrol pengendalian
6. Getaran Berlebih pada Stang dan Badan Motor
Bearing shockbreaker yang rusak dapat menyebabkan vibrasi berlebih yang merambat ke seluruh bodi motor. Getaran ini terasa di bagian:
- setang
- footstep
- jok
- bodi motor
Makin parah kondisi bearing, makin besar getaran yang dirasakan. Ini terjadi karena kinerja suspensi tidak lagi stabil, sehingga guncangan dari jalan diteruskan tanpa redaman yang baik.
Getaran berlebih tidak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga mempercepat kerusakan komponen lain seperti baut, bodywork, lampu, dan spion.
7. Ayunan Suspensi Tidak Simetris
Untuk mengetahui ciri ini, naikan motor menggunakan standar tengah lalu tekan bagian jok belakang ke bawah. Perhatikan gerakan suspensinya.
Jika bearing shockbreaker rusak:
- suspensi akan naik-turun tidak simetris
- ayunan terasa berputar atau menyamping
- shockbreaker terasa tersendat
- rebound atau pantulan menjadi tidak stabil
Hal ini menunjukkan bearing sudah tidak bekerja sebagai titik putar yang baik.
Penyebab Bearing Shockbreaker Rusak
Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab kerusakan bearing shockbreaker antara lain:
- usia penggunaan yang lama
- beban berlebih
- sering melewati jalan rusak dengan kecepatan tinggi
- kurangnya pelumasan
- kualitas bearing yang kurang baik
- masuknya air dan debu ke dalam housing
Jika Anda tinggal di daerah dengan kontur jalan tidak rata atau sering membawa beban berat, risiko kerusakan bearing shockbreaker akan lebih tinggi.
Cara Mengatasi Bearing Shockbreaker Rusak
Jika salah satu tanda di atas muncul, langkah yang bisa dilakukan:
- lakukan pemeriksaan di bengkel terdekat
- ganti bearing shockbreaker yang rusak
- periksa dudukan shockbreaker dan swing arm
- hindari pemakaian berlebihan jika bearing sudah aus
- gunakan bearing berkualitas
Penggantian bearing tidak mahal, namun manfaatnya besar untuk stabilitas berkendara.
Cara Merawat Bearing Shockbreaker Agar Awet
Untuk memperpanjang umur bearing shockbreaker:
- hindari melewati jalan rusak dengan kecepatan tinggi
- cek kondisi shockbreaker secara berkala
- lakukan pelumasan bila dibutuhkan
- gunakan bearing berkualitas
- periksa kebersihan area swing arm
Perawatan yang baik akan membuat bearing lebih tahan lama dan menjaga kenyamanan berkendara.
Kesimpulan
Bearing shockbreaker mungkin komponen kecil, namun fungsinya sangat vital. Kerusakan sekecil apa pun dapat menimbulkan efek besar pada kenyamanan, stabilitas, dan keamanan berkendara. Dengan mengenali ciri-cirinya sejak dini seperti suara gluduk, motor oleng, shockbreaker miring, suspensi keras, dudukan oblak, getaran berlebih, dan pantulan tidak simetris, Anda bisa segera mengambil tindakan yang tepat sebelum masalah semakin parah.
FAQ (Pertanyaan dan Jawaban)
1. Apakah bearing shockbreaker bisa diperbaiki tanpa diganti?
Tidak. Bearing shockbreaker yang aus harus diganti karena kerusakannya bersifat permanen.
2. Apakah aman mengendarai motor dengan bearing shockbreaker rusak?
Tidak aman. Motor bisa oleng, sulit dikendalikan, dan berpotensi membahayakan pengendara.
3. Berapa umur pakai bearing shockbreaker?
Tergantung pemakaian, biasanya 2 sampai 4 tahun.
4. Apakah ganti satu bearing saja cukup?
Disarankan mengganti sekaligus kiri dan kanan untuk menjaga keseimbangan suspensi.
5. Apakah shockbreaker harus diganti jika bearing rusak?
Tidak selalu. Namun jika kerusakan sudah merambat ke dudukan shockbreaker, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan.
Iklan Singkat
Butuh dana cepat? Gadai BPKB Kendaraan di gadaibpkb.co.id.
Proses mudah, cepat, aman, dan terpercaya.

